Selasa, 24 November 2015

GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL



GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL

A.      Pengertian
·        pemimpin yang membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka.
·        kepemimpinan transaksional adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin menfokuskan perhatiannya pada transaksi interpersonal antara pemimpin dengan karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran.
·        Burns mendefinisikan kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang memotivasi bawahan atau pengikut dengan minat-minat pribadinya.
·        Metcalfe (2000) pemimpin transaksional harus memiliki informasi yang jelas tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan bawahannya dan harus memberikan balikan yang konstruktif untuk mempertahankan bawahan pada tugasnya.
·        Bernard M. Bass mengemukakan kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan di mana pemimpin menentukan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi dan membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut.
Ø Jadi kepemimpinan transaksional merupakan sebuah kepemimpinan dimana seorang pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan sumberdaya dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif.
B.     Ciri-ciri Kepemimpinan transaksional
a.       Kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang diemban bawahan
b.      Lebih difokuskan pada peranannya sebagai manajer karena ia sangat terlibat dalam aspek- aspek prosedural manajerial yang metodologis dan fisik
c.       Tidak mengembangkan pola hubungan laisser fair (membiarkan personal menentukan sendiri pekerjaannya karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yang perlu pembinaan, pola ini dapat menyebabkan mereka menjadi pemalas dan tidak jelas apa yang dikerjakannya
d.      Dalam kontrak kerja disepakati bersama reward dan punishment
e.Kepemimpinan transaksional sangat memperhatikan nilai moral seperti kejujuran, keadilan, kesetiaan dan dan tanggung. Kepemimpinan ini membantu orang ke dalam kesepakatan yang jelas, tulus hati, dan memperhitungkan hak-hak serta kebutuhan orang lain.

Kepemimpinan transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.       Kontingensi ganjaran (contigence rewards)
Kepemimpinan ini merupakan perilaku yang menjelaskan harapan bawahan dan imbalan yang didapat apabila bawahan mencapai tingkat kinerja yang diharapkan. Imbalan kontingen yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku pemimpin yang memberitahukan kepada anggota organisasi mengenai kegiatan yang harus dilakukan jika ingin memperoleh imbalan tertentu, selalu berbicara mengenai rekomendasi dan promosi untuk setiap pekerjaan yang dilakukan bawahan dengan baik, menjamin bahwa bawahan akan mendapatkan keinginannya sebagai pengganti usaha-usaha yang telah dilakukan.
b.      Manajemen dengan pengecualian aktif (active management by axception)
Kepemimpinan ini merupakan perilaku yang memantau pelaksanaan tugas dan masalah yang mungkin muncul serta melakukan tindakan perbaikan untuk memelihara kinerja yang telah ada. Dalam hal ini, pemimpin menunjukkan adanya aturan dan pengendalian agar bawahan terhindar dari kesalahan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas. Pemimpin juga selalu memantau gejala penyimpangan, kesalahan anggota serta melakukan tindakan perbaikan atau menunjukkan sikap korektif yang bersifat aktif pada permasalahan dan kinerja anggota.
c.       Manajemen dengan pengecualian pasif (pasive management by axception)
Kepemimpinan ini merupakan perilaku yang tidak mengupayakan adanya kepemimpinan (no leadership), bereaksi hanya setelah terjadi kesalahan dan menghindari mengambil keputusan. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin memberikan kebebasan penuh pada bawahan untuk bertindak, menyediakan materi serta tidak mau berpartisipasi kecuali menjawab pertanyaan dan tidak membuat evaluasi atau penilaian. Pemimpin cenderung membiarkan bawahan melakukan pekerjaan dengan cara yang sama setiap waktu.
C.     Karakteristik Pemimpin Transaksionalis
§  Mengetahui keinginan bawahan
§  Terampil Memberikan imbalan atau janji yang tepat
§  Responsif terhadap kepentingan bawahan
D.    Kondisi yang dianggap cocok dalam menerapkan KepemimpinanTransaksional
1.      Internal
§  Struktur Organisasi (mekanistik, peraturan, prosedur jelas,sentralisasi tinggi)
§  Teknologi Organisasi (teknologi proses, kontinue, mass-production)
§  Sumber kekuasan & pola hubungan anggota organisasi (sumber kekuasaaan di dalam struktur, hubungan formal)
§  Tipe kelompok kerja(kerja tim, sifat pekerjaan umumnya engineering/teknis)
2.      Eksternal
§  Struktur lingkungan luar(baik, norma kuat, status quo)
§  Kondisi perubahan (lambat, tidak stabil, ketidak pastian rendah)
§  Pola hubungan kepemimpinan (orang tua/pimpinan sebagai:pengawas, pengontrol, tidak ada hubungan emosional yang kental)
E.     Gaya Pembuat Keputusan pada Kepemimpinan Transaksional
            Gaya Kepemimpinan Transaksional dalam pembuatan keputusan dilakukan secara otoritas karena pemimpin lebih menentukan gaya apa yang dikerjakan oleh pegawai agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri, yaitu untuk mendapatkan imbalan yang sebanyak-banyaknya.  Dengan memberikan imbalan kepada pegawai yang memiliki kinerja baik, maka pegawai akan termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
            Gaya kepemimpinan transaksional ini lebih menekankan kepada individu daripada kepentingan organisasi. Karena asumsi dengan mementingkan kepentingan individu, dalam hal ini para pegawainya, maka akan berdampak baik bagi organisasinya. Adapun bentuk penghargaan bagi pegawai yang mempunyai kinerja bagus akan diberikan imbalan, sedangkan bagi individu yang kinerjanya kurang bagus maka dia akan diberikan hukuman.
F.      Kelebihan dan kekurangan
1.      Kelebihan
§  Dapat memotivasi secara individu;
§  Memingkatkan kinerja pagawai secara individu.
2.      Kekurangan
§  Munculnya persaingan dalam individu.
§  komitmen bawahan terhadap organisasi biasanya berjangka pendek
§  Aktivitas pekerjaan bawahan hanya terfokus pada negosiasi upah serta mengabaikan pemecahan masalah atau visi bersama.
§  Komitmen bawahan terhadap organisasi akan tergantung pada sejauh mana kemampuan organisasi dalam memenuhi keinginan bawahan.


G.    Illustrasi dan Contoh Kasus Kepemimpinan Transaksional
Seorang walikota dari sebuah kota terkotor di dunia yang letaknya berada di salah satu Negara Amerika Latin, berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih di dunia dengan melarang pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan sampah. Jadi masyarakat akan diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan pokok mereka hanya dengan mereka membawa sampah ketempat pembuangan yang telah ditentukan pemerintah, disana masyarakat kemudian dapat menukar sampah tersebut dengan sayur.

Analisis:
“Seorang walikota dalam mengatasi sampah, berinisiatif untuk dengan malarang warganya untuk membeli sayur dengan uang, kecuali dengan menukarnya sampah”. Dalam permasalahan ini, seorang Pemimpin menggunakan model atau gaya kepemimpinan transaksional.  Dimana dalam memotivasi individunya, Walikota tersebut akan memberikan imbalan yaitu sayuran  pada warganya.

2 komentar: