GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL
A.
Pengertian
·
pemimpin
yang membimbing atau memotivasi para pengikut mereka pada arah tujuan yang
telah ditetapkan dengan cara memperjelas peran dan tugas mereka.
·
kepemimpinan transaksional
adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin menfokuskan perhatiannya pada
transaksi interpersonal antara pemimpin dengan karyawan yang melibatkan
hubungan pertukaran.
·
Burns mendefinisikan kepemimpinan transaksional
adalah kepemimpinan yang memotivasi bawahan atau pengikut dengan minat-minat
pribadinya.
·
Metcalfe (2000) pemimpin transaksional harus
memiliki informasi yang jelas tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan
bawahannya dan harus memberikan balikan yang konstruktif untuk mempertahankan
bawahan pada tugasnya.
·
Bernard M. Bass mengemukakan kepemimpinan
transaksional adalah kepemimpinan di mana pemimpin menentukan apa yang harus
dikerjakan oleh karyawan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau
organisasi dan membantu karyawan agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan
tugas tersebut.
Ø Jadi
kepemimpinan transaksional merupakan sebuah kepemimpinan dimana seorang
pemimpin mendorong bawahannya untuk bekerja dengan menyediakan sumberdaya dan
penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi, produktivitas dan pencapaian tugas
yang efektif.
B.
Ciri-ciri Kepemimpinan transaksional
a.
Kepemimpinan
yang menekankan pada tugas yang diemban bawahan
b.
Lebih
difokuskan pada peranannya sebagai manajer karena ia sangat terlibat dalam
aspek- aspek prosedural manajerial yang metodologis dan fisik
c.
Tidak
mengembangkan pola hubungan laisser fair (membiarkan personal menentukan
sendiri pekerjaannya karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yang perlu
pembinaan, pola ini dapat menyebabkan mereka menjadi pemalas dan tidak jelas
apa yang dikerjakannya
d.
Dalam
kontrak kerja disepakati bersama reward dan punishment
e.Kepemimpinan
transaksional sangat memperhatikan nilai moral seperti kejujuran, keadilan,
kesetiaan dan dan tanggung. Kepemimpinan ini membantu orang ke dalam
kesepakatan yang jelas, tulus hati, dan memperhitungkan hak-hak serta kebutuhan
orang lain.
Kepemimpinan transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai
berikut :
a.
Kontingensi
ganjaran (contigence rewards)
Kepemimpinan
ini merupakan perilaku yang menjelaskan harapan bawahan dan imbalan yang
didapat apabila bawahan mencapai tingkat kinerja yang diharapkan. Imbalan
kontingen yang ditunjukkan dalam bentuk perilaku pemimpin yang memberitahukan
kepada anggota organisasi mengenai kegiatan yang harus dilakukan jika ingin
memperoleh imbalan tertentu, selalu berbicara mengenai rekomendasi dan promosi
untuk setiap pekerjaan yang dilakukan bawahan dengan baik, menjamin bahwa
bawahan akan mendapatkan keinginannya sebagai pengganti usaha-usaha yang telah
dilakukan.
b.
Manajemen
dengan pengecualian aktif (active management by axception)
Kepemimpinan
ini merupakan perilaku yang memantau pelaksanaan tugas dan masalah yang mungkin
muncul serta melakukan tindakan perbaikan untuk memelihara kinerja yang telah
ada. Dalam hal ini, pemimpin menunjukkan adanya aturan dan pengendalian agar
bawahan terhindar dari kesalahan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas.
Pemimpin juga selalu memantau gejala penyimpangan, kesalahan anggota serta
melakukan tindakan perbaikan atau menunjukkan sikap korektif yang bersifat
aktif pada permasalahan dan kinerja anggota.
c.
Manajemen
dengan pengecualian pasif (pasive management by axception)
Kepemimpinan
ini merupakan perilaku yang tidak mengupayakan adanya kepemimpinan (no
leadership), bereaksi hanya setelah terjadi kesalahan dan menghindari
mengambil keputusan. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin memberikan kebebasan
penuh pada bawahan untuk bertindak, menyediakan materi serta tidak mau
berpartisipasi kecuali menjawab pertanyaan dan tidak membuat evaluasi atau
penilaian. Pemimpin cenderung membiarkan bawahan melakukan pekerjaan dengan
cara yang sama setiap waktu.
C. Karakteristik
Pemimpin Transaksionalis
§ Mengetahui
keinginan bawahan
§ Terampil
Memberikan imbalan atau janji yang tepat
§ Responsif
terhadap kepentingan bawahan
D. Kondisi yang
dianggap cocok dalam menerapkan KepemimpinanTransaksional
1.
Internal
§ Struktur
Organisasi (mekanistik, peraturan, prosedur jelas,sentralisasi tinggi)
§ Teknologi
Organisasi (teknologi proses, kontinue, mass-production)
§ Sumber
kekuasan & pola hubungan anggota organisasi (sumber kekuasaaan di dalam
struktur, hubungan formal)
§ Tipe kelompok kerja(kerja tim, sifat
pekerjaan umumnya engineering/teknis)
2.
Eksternal
§ Struktur
lingkungan luar(baik, norma kuat, status quo)
§ Kondisi
perubahan (lambat, tidak stabil, ketidak pastian rendah)
§ Pola
hubungan kepemimpinan (orang tua/pimpinan sebagai:pengawas, pengontrol, tidak
ada hubungan emosional yang kental)
E.
Gaya Pembuat Keputusan pada
Kepemimpinan Transaksional
Gaya
Kepemimpinan Transaksional dalam pembuatan keputusan dilakukan secara otoritas
karena pemimpin lebih menentukan gaya apa yang dikerjakan oleh pegawai agar
mereka dapat mencapai tujuan mereka sendiri, yaitu untuk mendapatkan imbalan
yang sebanyak-banyaknya. Dengan
memberikan imbalan kepada pegawai yang memiliki kinerja baik, maka pegawai akan
termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
Gaya
kepemimpinan transaksional ini lebih menekankan kepada individu daripada
kepentingan organisasi. Karena asumsi dengan mementingkan kepentingan individu,
dalam hal ini para pegawainya, maka akan berdampak baik bagi organisasinya.
Adapun bentuk penghargaan bagi pegawai yang mempunyai kinerja bagus akan
diberikan imbalan, sedangkan bagi individu yang kinerjanya kurang bagus maka
dia akan diberikan hukuman.
F. Kelebihan
dan kekurangan
1.
Kelebihan
§ Dapat
memotivasi secara individu;
§ Memingkatkan
kinerja pagawai secara individu.
2.
Kekurangan
§ Munculnya persaingan dalam individu.
§ komitmen
bawahan terhadap organisasi biasanya berjangka pendek
§ Aktivitas
pekerjaan bawahan hanya terfokus pada negosiasi upah serta mengabaikan
pemecahan masalah atau visi bersama.
§ Komitmen
bawahan terhadap organisasi akan tergantung pada sejauh mana kemampuan
organisasi dalam memenuhi keinginan bawahan.
G.
Illustrasi dan Contoh Kasus
Kepemimpinan Transaksional
Seorang walikota dari sebuah kota
terkotor di dunia yang letaknya berada di salah satu Negara Amerika Latin,
berhasil mengubah negaranya menjadi negara terbersih di dunia dengan melarang
pembelian sayur kecuali dengan menukarnya dengan sampah. Jadi masyarakat akan
diberikan sayur yang merupakan salah satu makanan pokok mereka hanya dengan
mereka membawa sampah ketempat pembuangan yang telah ditentukan pemerintah, disana
masyarakat kemudian dapat menukar sampah tersebut dengan sayur.
Analisis:
“Seorang walikota dalam mengatasi sampah, berinisiatif
untuk dengan malarang warganya untuk membeli sayur dengan uang, kecuali dengan
menukarnya sampah”. Dalam permasalahan ini, seorang Pemimpin menggunakan model
atau gaya kepemimpinan transaksional.
Dimana dalam memotivasi individunya, Walikota tersebut akan memberikan
imbalan yaitu sayuran pada warganya.
Makasih ya ilmunya :)
BalasHapusiya sama sama.. semoga bermnfaat
BalasHapus